Panduan Lengkap Pakan Extra Fooding untuk Murai Batu: Tips & Cara Setting
Murai batu dikenal sebagai burung yang sangat menyukai pakan serangga, terutama karena di habitat aslinya, mereka mendapatkan asupan utama dari serangga. Selain itu, extra fooding (EF) berupa serangga juga membantu burung ini menjadi lebih rajin berkicau dan tampil prima. Namun, penting untuk mengatur jumlah extra fooding yang diberikan agar burung tetap dalam kondisi terbaik.
Cara Mengatur Extra Fooding Murai Batu Berdasarkan Kondisi
Memberikan extra fooding pada murai batu perlu disesuaikan dengan kondisi burung, baik untuk kebutuhan harian, persiapan lomba, terapi saat macet bunyi, ataupun selama proses mabung. Berikut beberapa panduan setting extra fooding untuk murai batu:
1. Jangkrik untuk Murai Batu
Jangkrik adalah pakan serangga yang paling umum diberikan pada murai batu. Umumnya, para pecinta burung memberikan sekitar 5 ekor jangkrik pagi hari dan 5 ekor sore hari.
Namun, untuk menemukan jumlah yang tepat, Anda dapat mencoba setting jangkrik sebagai berikut:
Pemberian Bertahap: Berikan 1 ekor jangkrik dan amati apakah burung memakannya dengan lahap. Jika burung masih tampak lapar, tambahkan hingga 4 ekor. Jika burung sudah tidak lahap, maka cukup berikan jumlah terakhir yang diterima dengan baik. Misalnya, jika burung mengonsumsi 3 ekor jangkrik dengan baik, maka berikan 3 ekor jangkrik pada setiap pemberian.
Pemberian di Cepuk: Masukkan 5 ekor jangkrik ke cepuk pakan burung. Jika burung menghabiskannya, maka setingan yang tepat adalah 5 ekor jangkrik. Lakukan ini pada pagi dan sore hari.
2. Kroto untuk Murai Batu
Kroto biasanya diberikan di pagi hari, terutama saat burung diembunkan. Untuk mengetahui berapa banyak kroto yang cocok diberikan, lakukan langkah berikut:
- Masukkan 1 sendok teh kroto ke cepuk pakan khusus kroto. Amati apakah kroto habis atau masih tersisa.
- Jika habis, tambahkan menjadi 1,5 sendok teh. Jika masih tersisa, kurangi porsi hingga sesuai dengan kebutuhan burung.
3. Extra Fooding untuk Persiapan Lomba
Menjelang lomba, H-3 murai batu biasanya diberikan 10 ekor jangkrik setiap hari. 1 jam sebelum lomba, berikan 3-5 ekor jangkrik dan 4-7 ekor ulat. Sebelum burung digantang, tambahkan lagi 2 ekor jangkrik.
4. Extra Fooding saat Moulting
Saat murai batu sedang dalam proses moulting (perontokan bulu), berikan voer yang dicampur dengan susu bubuk untuk membantu proses perontokan. Ketika burung mulai menumbuhkan bulu baru, tambahkan kembali pakan berprotein tinggi seperti jangkrik dan kroto untuk mendukung pertumbuhan bulu yang sehat.
5. Porsi Extra Fooding untuk Menurunkan Birahi
Ketika murai batu mengalami over birahi, porsi extra fooding perlu dikurangi. Jika biasanya burung diberi 10 ekor jangkrik, kurangi menjadi 6 ekor hingga kondisi birahinya stabil kembali.
6. Extra Fooding untuk Murai Batu Macet Bunyi
Untuk murai batu yang macet bunyi, berikan 3-5 ekor jangkrik dan 1 cepuk kroto di pagi hari. Tambahkan lagi kroto sebanyak 1 sendok teh pada sore hari. Proses ini akan lebih efektif jika dikombinasikan dengan terapi tambahan untuk murai batu yang malas bunyi.
Kesimpulan
Mengatur extra fooding untuk murai batu harus disesuaikan dengan karakter dan kondisi burung. Pengaturan yang tepat akan membantu burung tetap dalam kondisi prima, rajin berkicau, dan tampil optimal saat lomba. Penting untuk terus mengamati reaksi burung terhadap pakan yang diberikan agar dapat menemukan settingan terbaik.
Post a Comment for "Panduan Lengkap Pakan Extra Fooding untuk Murai Batu: Tips & Cara Setting"
Post a Comment