Mengenal tentang Burung Cucak Gunung (Pycnonotus bimaculatus)
Burung Cucak Gunung, juga dikenal sebagai Cucak Wilis, Cucak Rawis, atau Burung Rengganis, merupakan salah satu jenis burung yang sangat digemari oleh para pecinta burung di Indonesia. Meskipun harganya terjangkau, burung ini terkenal dengan suara kicauan meriahnya yang memikat. Selain itu, perawatan Cucak Gunung tergolong mudah, menjadikannya pilihan populer di kalangan kicaumania.
Apa Itu Cucak Gunung?
Cucak Gunung (Pycnonotus bimaculatus) adalah burung endemik Indonesia yang termasuk dalam keluarga Cuculidae. Dalam literatur internasional, burung ini dikenal sebagai orange-spotted bulbul. Dengan suara kicauan yang bervariasi dan meriah, burung ini sering dijadikan burung masteran oleh pecinta burung.
Subspesies Cucak Gunung
Di Indonesia, terdapat tiga subspesies Cucak Gunung yang masing-masing memiliki asal-usul berbeda:
- Pycnonotus bimaculatus bimaculatus (Horsfield, 1821): Ditemukan di Jawa Barat, barat daya Sumatera, dan Jawa Tengah.
- Pycnonotus bimaculatus snouckaerti (Siebers, 1928): Ditemukan di barat laut Sumatera.
- Pycnonotus bimaculatus tenggerensis (van Oort, 1911): Ditemukan di Jawa Timur.
Makanan Utama Cucak Gunung
Di alam liar, Cucak Gunung mengonsumsi berbagai jenis buah-buahan dan serangga. Beberapa makanan utama yang bisa diberikan kepada Cucak Gunung antara lain:
- Mangga
- Pisang kepok putih
- Pepaya
- Ulat Hongkong
- Sawo
- Jangkrik
Burung ini juga makan serangga kecil dan pakan tambahan lainnya seperti kroto dan cacing.
Ciri-Ciri Cucak Gunung Jantan dan Betina
Perbedaan antara Cucak Gunung jantan dan betina dapat dilihat dari beberapa aspek berikut:
- Alis: Jantan memiliki alis berwarna orange, sedangkan betina juga bisa berwarna orange, tetapi pada beberapa kasus di Jawa Barat, alis betina berwarna kuning. Pada burung muda, alis biasanya berwarna kuning dan berubah menjadi orange seiring bertambahnya usia.
- Warna Bulu: Jantan biasanya memiliki warna bulu yang lebih pekat dibandingkan betina yang cenderung lebih kusam.
- Postur Tubuh: Jantan memiliki tubuh yang lebih panjang dan besar dengan ekor yang lebih panjang, sementara betina cenderung memiliki tubuh yang bulat dan pendek.
- Suara Kicauan: Suara kicauan jantan lebih bervariasi, ngerol, dan lantang, sedangkan betina memiliki suara yang putus-putus dengan volume yang lebih kecil.
Cara Melatih Cucak Gunung Makan Voer
Untuk melatih Cucak Gunung agar mau makan voer, coba oleskan voer pada buah seperti pisang. Dengan cara ini, burung akan terbiasa dengan aroma dan rasa voer dan mulai memakannya secara mandiri. Ciri-ciri burung yang sudah makan voer dapat dilihat dari kotorannya yang keras, bukan berair.
Cara Merawat Cucak Gunung
Agar Cucak Gunung dapat mengeluarkan suara kicauan yang optimal, perawatan harian yang tepat sangat penting:
- Pakan Harian: Berikan voer dan buah-buahan yang disimpan di cepuk. Sediakan 3-5 ekor jangkrik setiap pagi dan sore hari, serta kroto 2-3 kali seminggu.
- Mandikan: Biarkan burung mandi di cepuknya untuk menjaga kebersihan dan kesehatan bulu. Mandi secara rutin dapat meningkatkan aktivitas dan kicauan burung.
- Penjemuran: Jemur burung selama 1-2 jam setiap hari untuk memastikan kesehatan dan kebugaran.
- Multivitamin: Berikan multivitamin untuk merangsang aktivitas dan kicauan burung.
- Kebersihan Kandang: Bersihkan kandang secara rutin untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan burung.
Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat memastikan bahwa Cucak Gunung Anda tetap sehat, bahagia, dan kicauannya tetap meriah.
Post a Comment for "Mengenal tentang Burung Cucak Gunung (Pycnonotus bimaculatus)"
Post a Comment