Widget HTML #1

Penyebab dan Cara Mengatasi Lovebird Snot

lovebird snot

Snot dikenal juga sebagai infeksi coryza  / Infectious coryza, yaitu penyakit pernafasan pada unggas yang disebabkan oleh bakteri Haemophilus paragallinarum. Lovebird yang menderita penyakit ini, akan dengan mudah menulari burung lain yang sehat melalui kontak fisik, pakan, perlengkapan sangkar, maupun lingkungan yang tercemar bakteri.

Penyakit snot bersifat sangat infeksius, dan umumnya menyerang saluran pernafasan bagian atas, terutama rongga hidung. Cairan yang menumpuk di rongga hidung itu akan melebar hingga ke area mata, sehingga memicu pembengkakan. Nah, bengkak di area mata itulah yang sering disalah-artikan oleh sebagian kicaumania sebagai penyakit mata, padahal ini terjadi karena infeksi pernafasan.

Ciri-ciri lovebird snot 

Lovebird yang terinfeksi bakteri penyebab snot akan mengalami penurunan performa. Burung yang tadinya rajin ngekek, akan menjadi jarang berbunyi. Selain itu, kesehatannya pun akan terus menurun. Jika hal ini diabaikan, maka besar kemungkinan lovebird tersebut akan sangat rentan terserang gangguan penyakit lainnya.

Dalam banyak kasus, cairan yang menumpuk (eksudat) itu memiliki bau yang sangat busuk dan kental, bahkan tak jarang akan bercampur dengan kotoran maupun sisa pakan. Kelopak mata lovebird yang terkena snot akan terlihat kemerahan dan acapkali menyebabkan mata selalu tertutup.

Secara umum, lovebird yang terkena snot bisa dikenali dari gerak-gerik dan perilakunya, yaitu:

  • Keluarnya cairan / eksudat dari hidung yang mula-mula berwarna jernih dan encer, tapi lama kelamaan akan berubah menjadi kuning kental dan bercampur nanah dengan baunya yang khas.
  • Cairan ini akan menimbulkan bengkak di area hidung, dan ketika semakin membesar maka lipatan sekitar mata akan ikur membengkak sehingga mata menjadi tertutup.
  • Bengkak tersbut juga akan menyebabkan mata menjadi berair.
  • Pernafasan menjadi lebih berat sehinga burung akan mengeluarkan suara ngorok saat bernafas, tak jarang kondisi ini disertai dengan gerakan ekor yang naik turun.
  • Burung akan terlihat lesu dan sering mengantuk.
  • Tidak memiliki nafsu makan (anorexia), dan kurang bergairah.
  • Jarang bunyi dan bahkan bisa mengalami macet bunyi.
  • Burung jadi rentan terserang penyakit kronis lainnya.

Penyebab snot pada lovebird

Penyakit snot di kalangan peternak unggas dikenal dengan sebutan pilek ayam. Penyakit ini disebabkan oleh Haemophilus paragallinarum, yang merupakan bakteri gram-negatif. Snot adalah penyakit menular, sehingga ketika burung yang masih sehat didekatkan dengan burung yang terkena snot, maka bakteri ini akan mudah menular melalui kontak fisik, kotoran, makanan/ minuman yang sama, maupun sangkar dan perlengkapannya.

Snot lebih sering ditemukan pada saat pergantian musim, atau dipengaruhi oleh stres, cuaca, lingkungan kandang, nutrisi, maupun dipicu oleh penyakit lain seperti flu, dsb.

Cara mengobat snot

Karena snot disebabkan oleh infeksi bakteri, maka pengobatannya bisa dilakukan dengan pemberian antibiotik yang tepat. Beberapa macam sulfonamide seperti sulfadimethoxine biasa digunakan untuk mengatasi snot pada unggas.

Begitu juga dengan pemakaian antibiotik yang menguntungkan seperti tetracycline, erythromycin, spectinomycin, dan tylosin dianggap relatif lebih aman dan sangat efektif menyembuhkan penyakit snot yang terjadi pada unggas peliharaan.

Selain diberikan pengobatan dengan antibiotik, memisahkan atau mengkarantina lovebird yang terinfeksi bakteri snot ini harus dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan pada burung peliharaan lain yang masih sehat. Sangkar dan perlengkapan yang akan digunakan terlebih dahulu dicuci bersih dengan desinfektan atau sabun khusus.

Mencegah lovebird terserang snot 

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, perawatan yang teratur sangat diperlukan untuk mencegah burung mengalami penyakit snot ini. Beberapa pencegahan tersebut antara lain:

  • Segera jauhkan jika ada burung yang mengalami gejala-gejala snot seperti disebutkan di atas.
  • Rutin membersihkan sangkar dari kotoran maupun sisa pakan setiap pagi dan sore hari.
  • Memberikan asupan pakan biji-bijian yang baik dan terjaga kualitasnya untuk menjaga burung tetap aktif, dan rajin bunyi.
  • Selalu menjaga kesehatan burung dengan memberinya suplemen mulvitamin untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya, sehingga bisa mencegah lovebird terserang bakteri penyebab snot.
  • Memberikan full kerodong ketika turun hujan maupun saat kondisi lingkungan sedang berangin kencang atau berdebu.
  • Jika ada burung peliharaan yang mati karena snot, maka untuk mencegah penularan bakteri tersebut melalui udara sebaiknya burung yang mati segera dikubur atau dibakar.

Demikian tips bagaimana mengenali, mencegah, dan mengatasi snot pada burung lovebird.

Semoga bermanfaat

Post a Comment for "Penyebab dan Cara Mengatasi Lovebird Snot"

Baca Artikel Lainnya dari Burungkacer.com Google News