Widget HTML #1

Cara Menjinakkan Burung Yang Masih Liar Atau Baru Beli di Penangkaran

Cara Menjinakkan Burung Yang Masih Liar

Memiliki burung hias yang jinak impian semua pecinta burung. Sebab itu persyaratan utama seekor burung bisa menjadi gacor. Jinak di sini, burung bisa merasakan nyaman di tempatnya yang baru. Terutama bila berasal dari hutan, terbiasa hidup bebas dan liar.

Bukan pula berarti bisa bebas dipegang manusia. Mau mendekat bila didekati. Biasanya adalah burung kenari. Yang telah terbiasa akrab dengan manusia (domestisifikasi). Di mana pada awalnya telah ditangkarkan dan sudah melalui berbagai proses persilangan antar gen.

Dalam proses yang dilakukan manusia ini, burung-burung tersebut akan mengalami berbagai perubahan karateristik burung. Di antaranya bulu berikut pola tumbuh dan warnanya. Sifat liarnya secara perlahan-lahan menghilang. Karena telah dipaksa hidup dalam kurungan.

Burung baru hasil tangkapan dari hutan, pada umumnya memiliki tingkat stres tinggi pada saat berada di lingkungan manusia. Biasanya mereka akan menjadi pendiam. Tapi gesit gerakannya ketika ada manusia berusaha  mendekatinya, sebab merasa terancam. Namun lucunya, sewaktu keadaan sepi si burung mau mengeluarkan kicauannya.

Cara Menjinakkan Burung

Ada satu hal mengenai risiko yang harus Anda tanggung saat melakukan ini. Yakni burung Anda mungkin untuk sementara waktu akan down mentalnya, terluka karena sering loncat dan menabrak sangkar karena tidak nyaman atau takut di dekati oleh manusia, seperti paruhnya yang berdarah, bulu-bulunya yang rontok. Dan yang lebih memprihatinkan, Anda harus menahan iba saat burung-burung Anda, untuk sesaat harus terbiasa menahan lapar, sampai mereka mau akrab dan mengenal kehadiran Anda.

Berikut beberapa tehnik yang bisa Anda terapkan kepada burung kesayangan Anda agar cepat jinak.

1.      Membiasakan mendekatkan dirinya dengan lingkungan manusia

Supaya burung-burung tersebut cepat akrab dan jinak pada manusia, jangan mengisolasi burung di tempat tersembunyi, karena cemas dicuri orang lain, atau merasa kasihan bulunya rusak karena sering menabrak-nabrak sangkarnya. Ini sudah menjadi risiko Anda. Bila hal tersebut begitu mencemaskan Anda, dapat meminta bantuan anggota keluarga lain untuk turut serta mengawasi.

Tempat-tempat itu adalah teras, atau tempat yang sering dijadikan jalan utama lalu lalang manusia. Menggantang setinggi mungkin. Lalu secara berkala menurunkannya sedikit demi sedikit, hingga sampai ke posisi normal. Atau dapat pula di dekat jalan kampung. Meski memang lingkungannya berdebu. Tapi ini hanya sementara saja sampai burung jinak, baru diatur penempatan sangkarnya.

Untuk sementara waktu mungkin burung akan loncat-loncat di sangkar dan menabrak-nabrak kandangnya, dan membuat bulunya rusak dan melukai dirinya sendiri. Namun , ha tersebut hanya beberapa waktu saja, nanti juga burung akan banyak diam diri dan terbiasa di simpan di sangkar yang banyak lalu lalang manusia dan bulu yang rusaknya akan pulih juga.

2.      Memandikan burung hingga basah kuyup

Caranya adalah dengan dikeramba. Jika burung tetap tak mau, semprot saja air sampai basah kuyup kedinginan sampai mereka tenang serta diam. Tidak berlarian lagi. Biarkan sampai bulunya mengering dengan sendirinya. Kerjakan secara teratur pagi dan sore.

Adapun fungsi memandikan di sini yaitu:

  • Mempercepat proses rasa laparnya

Proses tersebut dilakukan berbarengan Anda mengatur jadwal makannya, sehingga burung benar-benar merasa lapar tapi tetap Anda siram dengan air. Di sini burung sedang tidak dalam keadaan lapar. Dia masih memiliki kecukupan nutrisi, sebab Anda telah mengaturnya terlebih dahulu.

  • Mempercepat beradaptasi dengan manusia

Karena burung  basah kuyup karena kedinginan dan di dekati maka akan membuat burung menjadi banyak diam, tidak meloncat seperti ketika bulu burung dalam keadaan kering. Keadaan tersebut tentunya, lambat laun akan membuat burung menjadi terbiasa. Tidak merasa takut lagi.

3.      Melalui pola pemberian pakan

Yang terakhir mungkin terdengar kejam. Namun apa boleh buat ini harus dilakukan. Yakni dengan mengatur pola pakan yang diberikan. Asalkan dilakukan dengan penuh sayang dan perhatian. Bukan emosi sehingga burung semakin takut. Bila tidak semakin liar, ya stres karena merasa tertekan.

Caranya, menjelang Anda istirahat malam kosongkan tempat pakan burung. Jangan meletakkan apapun untuknya. Biarkan mereka merasa kelaparan sampai pagi hari tiba. Nah, keesokan harinya letakkan jangkrik di tangan Anda, dan masukkan ke celah-celah sangkar. Tunggu reaksi selanjutnya. Apakah dia mau mendekati jari Anda, mematuk jangkrik tersebut ataukah tidak.

Bila tidak bereaksi, tarik kembali jari Anda. Tunggu sekitar 5-10 menit lalu ulangi lagi. Jika masih diam, tunda lagi. Kerjakan sampai menjelang pukul 10 pagi. Kalau masih belum menampakkan perubahan, tinggalkan saja pakan itu di sana.

Setelah dia sambar, ulangi lagi. Goda dia dengan seekor jangkrik yang dipindahkan ke lidi bukan tangan Anda. Terus begitu dia menyambarnya, diulang lagi. Sampai perutnya betul-betul kenyang. Nah, pada saat siang ataupun sore hari, kerjakan untuk hal yang sama seperti tadi pagi.

Proses tersebut untuk membuat burung terbiasa dan merasa tergantung dengan Anda. Bila telah cukup. Adapun takaran jangkrik yang pas untuknya adalah : Pagi 4-5 jangkrik, siang 2-3 jangkrik dan sore hari 4-5 jangkrik lagi.

Kerjakan hal di atas secara rutin dan teratur. Penuh ketekunan dan kesabaran hingga burung benar-benar jinak dan akrab dengan Anda. Merasa damai, nyaman serta tenang di lingkungan barunya.

Dan sekali lagi, proses ini memang banyak mengandung risiko. Juga menahan hati dari rasa kasihan, saat memandikan atau mengatur pola makannya. Namun semua tak akan sia-sia, bila Anda mampu melakukannya.

Demikian artikel tentang cara menjinakkan burung. Semoga bermanfaat.

                                  

Post a Comment for "Cara Menjinakkan Burung Yang Masih Liar Atau Baru Beli di Penangkaran"